Mengungkap Nilai-nilai Simbolis di Balik Warna Tradisional Bali Nawa Sanggha melalui Rancangan Desain Buku

Authors

  • Asthararianty Asthararianty Jurusan Magister Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Bandung
  • Pribadi Widodo Jurusan Magister Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Bandung
  • Agung Ekobudiwaspada Jurusan Magister Desain, Fakultas Seni Rupa dan Desain Institut Teknologi Bandung, Bandung

:

https://doi.org/10.9744/nirmana.16.1.18-39

Keywords:

Warna tradisional Bali, Bali, buku tentang warna tradisional Bali, Nawa Sanggha.

Abstract

Nilai-nilai dari warna tradisional Bali adalah salah satu budaya Bali yang harus terus diperkenalkan dan diturunkan dari generasi ke generasi. Nilai-nilai ini yang harus terus dipelajari oleh generasi muda, bukan hanya menjalaninya saja namun juga memahami. Pemahaman ini menjadi penting karena terkait kelestarian nilai tersebut terhadap kemajuan jaman yang terus berubah. Banyak sekali informasi yang masuk dan berkembang di Bali. Kemajuan ini juga berpengaruh dengan bergabungnya kebudayaan luar yang beradaptasi dengan kebudayaan Bali sendiri. Hal ini membuat suatu ketakutan bahwa dalam perkembangannya generasi muda menjadi tidak bisa menyaring dengan benar seluruh informasi yang masuk dan malah mengesampingkan kelokalan dari latar belakang generasi muda sendiri yaitu Bali. Dengan adanya kenyataan bahwa, sebenarnya masyarakat Bali dalam hal ini khususnya generasi muda mengetahui bahwa warna-warna tersebut adalah hal yang sangat identik terhadap lingkungannya. Namun, pengetahuan ini tidak disertai dengan pemahaman yang penuh terhadap nilai-nilai yang terkandung di dalamnya dan juga kurangnya sarana pendukungnya. Pentingnya pengetahuan mengenai nilai-nilai luhur yang tersembunyi di balik warna-warna tradisional Bali bagi generasi penerusnya dan juga bagi keberadaannya sebagai warisan budaya yang harus tetap eksis, merupakan dasar dalam melakukan penelitian ini. Penelitian ini menggunakan dua tahap metode, diawali dengan metode penelitian menggunakan metode kajian budaya untuk mencari data-data mengenai nilai dari warna tradisional Bali. Metode yang dipakai untuk melakukan perancangan adalah metode eksperimen berdasarkan proses membuat buku yang terdiri dari proses edit buku, proses desain buku dan proses produksi buku

References

Ardika, I Wayan, Parimartha, I Gde, Wirawan, A. A. Bagus. (2013). Sejarah Bali. Bali: Udayana University Press.

Arrafiani. (2012). Rumah Etnik Bali. Depok: Griya Kreasi

Baran, Stanley, J. (2012). Pengantar Komunikasi Massa, Melek Media dan Budaya. Jilid 1 Edisi 5. Jakarta: Erlangga.

Collectible Books: Listing Attributes and Photos. (n.d.). Diakses dari https://www.amazon.com/gp/help/customer/display.html?nodeId=200346400

Covarrubias, Miguel. (2002). Pulau Bali Temuan Yang Menakjubkan. Denpasar: Udayana University Press.

Dameria, Anne. (2007). Color Basic: Panduan Dasar Warna untuk Desainer & Industri Grafika. Jakarta: Link & Match Graphic.

Darmaprawira W.A., Sulasmi. (2002). Warna, Teori dan Penggunaannya. Edisi Ke2. Bandung: ITB.

Dukung, Sugianto. (1981/1982). Ulos. Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal Kebudayaan

Glebet. (1982). Arsitektur Tradisional Daerah Bali. Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Glebet. (2014). Wawancara pribadi.

Hurlock, Elizabeth B. (1980). Psikologi Perkembangan, Suatu Pendekatan Sepanjang Rentang Kehidupan. Jakarta: Erlangga.

Jahja, Yudrik. (2013). Psikologi Perkembangan. Jakarta: Kencana.

Japa, Gus. (2008). Nawa Sanggha Tirthayatra. Surabaya: Paramita

Keninten, Ida Rai. (2014). Wawancara pribadi.

Kerthyasa, Tjokorda. (2014). Wawancara pribadi.

Koleksi. (n.d.). Kamus Besar Bahasa Indonesia online. Diakses dari http://kbbi.web.id/koleksi

Lee, Marshall. (2004). Bookmaking Editing/ Design/Production. Third edition. New York: Norton.

Ratna, Nyoman Kutha. (2010). Metodologi Penelitian, Kajian Budaya dan Ilmu Sosial Humaniora Pada Umumnya. Jogyakarta: Pustaka Pelajar.

Remawa, dkk. (2012). Karakter dan Intensitas "Warnabali" Konsep dan Maknanya. Jurnal Seni Budaya Mudra Vol. 27 – 1 Januari 2012. Denpasar: Institut Seni Denpasar

Remawa. (2014). Wawancara pribadi.

Rustan, Surianto. (2009). Layout: Dasar & Penerapannya. Jakarta: Gramedia.

Rustan, Surianto. (2010). Huruf Font & Tipografi. Jakarta: Gramedia.

Sadra, I Nyoman. (2014). Wawancara pribadi.

Sastroamidjojo, Seno A. (1966). Tjeritera Dewa Rutji Cet ke2. Jakarta: Kinta.

Sihombing, Danton. (2001). Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Gramedia.

Sudiana, I Gusti Ngurah. (8 Juni 2014). Wawancara pribadi.

Sujana, I Gde Pitana. (1994). Dinamika Masyarakat Dan Kebudayaan Bali. Denpasar: BP.

Titib, I Made. (2003). Teologi & SimbolSimbol Dalam Agama Hindu. Surabaya: Paramita

Toshibo, Anwar. (2005). Mengungkap Makna Ornamen Passurak pada Arsitektur Vernakular Tongkongan melalui Persepsi Indra Visual. Disertasi Program Doktor, Institut Teknologi Bandung.

Vivian, John. (2008). Teori Komunikasi Massa. Edisi ke8. Jakarta: Kencana.

What Makes a Book Collectible? (2006, December 14). Diakses dari http://www.ebay.com/gds/ WhatMakesaBookCollectible/10000000002451627/g.html

Widiawati, Dian. (2013). Pergeseran Estetik Kain Bebali Sembiran dengan Pewarna Alam, di Desa Pacung Kecamatan Tejakula – Bali, Disertasi Program Doktor, Institut Teknologi Bandung.

Downloads

Published

2017-02-01

How to Cite

Asthararianty, A., Widodo, P., & Ekobudiwaspada, A. (2017). Mengungkap Nilai-nilai Simbolis di Balik Warna Tradisional Bali Nawa Sanggha melalui Rancangan Desain Buku. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 16(1), 18-39. https://doi.org/10.9744/nirmana.16.1.18-39