Seni atau Meme: Segi Artistik dan Strategis “Komik MS Paint Demi Kehidupan Beragama yang Tentram”

Authors

  • Jevon Jeremy Program Studi Penciptaan Seni DKV, Fakultas Penciptaan dan Pengkajian Seni. Program Pascasarjana Institut Seni Indonesia, Yogyakarta

:

https://doi.org/10.9744/nirmana.19.1.8-12

Keywords:

Komik, MS Paint, Seni, Meme, Posmodernisme

Abstract

Komik MS Paint Demi Kehidupan Beragama yang Tentram lahir sebagai komik dengan kualitas artistik yang cenderung kacau dan tidak proporsional. Ia digambar dengan sebuah media gratis yang cenderung murahan dan tidak mudah untuk digunakan. Dalam ironisme itu, Komik MS Paint juga menghadirkan candaan ala meme di internet. Metode penciptaan dari komik ini, serta contoh-contoh dari kenyataan yang terjadi disekitar Komik MS Paint, akan menjadi jawaban tentang segi artistik yang tak kasat mata dan segi strategis menghadapi masyarakat yang haus akan kebaruan setiap harinya. Penelitian ini akan dikaji menggunakan idiom-idiom postmodernisme.

References

Davies, S. (2003). Definition of Art. Cornell University Press.

Díaz, C. M. (2013). Defining and characterizing the concept of Internet Meme. Revista CES Psicología , 83-104.

Hauskeller, M. (2015). Seni-Apa itu? Yogyakarta: Kanisius.

McCloud, S. (1993). Understanding Comics. New York: HarperPerennial.

Shifman, L. (2013). Memes in a Digital World: Reconciling with a Conceptual Troublemaker. Journal of Computer-Mediated Communication, Volume 18, Issue 3 , 362-377.

Sunarto. (2009). Seni Sebagai Ekspresi Emosi (Telaah Hakiki dan Nilai Seni dalam Ekspresivisme). Imajinasi, Vol 5, No 1 .

Piliang, Y. A. (2003). Hipersemiotika: Tafsir Cultural Studies atas Matinya Makna. Yogyakarta: Jalasutra.

Ltd, Literally Media. (2011, Juli 2). Know Your Meme. Retrieved Oktober 18, 2018, from https://knowyourmeme.com/memes/loss

Downloads

Published

2021-10-05

How to Cite

Jeremy, J. . (2021). Seni atau Meme: Segi Artistik dan Strategis “Komik MS Paint Demi Kehidupan Beragama yang Tentram”. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 19(1), 8-12. https://doi.org/10.9744/nirmana.19.1.8-12