Motif Tenun Ikat Batik Paradila Kabupaten Lamongan

Authors

  • Andri Setiawan Jurusan Seni Rupa Murni, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya
  • Agus Sukamto Jurusan Seni Rupa Murni, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya
  • Yekti Herlina Jurusan Seni Rupa Murni, Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta Surabaya

:

https://doi.org/10.9744/nirmana.18.1.27-33

Keywords:

Motif, Batik, Tenun Ikat Lamongan

Abstract

Tenun ikat batik Paradila merupakan Industri tenun terletak di desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan. Industri ini memproduksi kain tenun sarung, kain tenun ikat, kain tenun ikat songket dan produk yang terbaru adalah kain tenun ikat batik. Kain tenun ikat batik Paradila hampir 3 tahun ini di produksi. Bahan kain yang dipakai dari kain tenun ikat dipadukan dengan batik motif  lele dan ikan,  sebagai ciri khas kabupaten Lamongan. Motif yang paling baru adalah motif Gapuro Paduraksa Lamongan. Isian yang dipakai teratai, melati, teratai, kipas, pyuk pecah, pyuk tiga roda uyeng dan uker. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui seperti apa motif batik yang dipakai dan susunan motifnya yang ada di kain tenun ikat ini, bagaimana pula proses penciptaan motif tenun ikat batik di desa Parengan Kecamatan Maduran Kabupaten Lamongan ini. Metode Penelitian ini menggunakan metode penetian Deskriptif kualitatif dan eksperimen, dengan teknik pengumpulan data yang berupa observasi, wawancara, studi kepustakaan dan dokumentasi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memberikan kontribusi dan inspirasi serta inovasi penting bagi upaya membangun pemikiran kreatif, kritis, terutama berkaitan dengan motif tenun ikat batik lele dan ikan, batik Gapuro Paduraksa yang menjadi ciri khas Kabupaten Lamongan yang ada di kain tenun ikat ini, serta proses penciptaan kain tenun ini sehingga menjadi kain tenun ikat batik yang begitu menarik perhatian dengan harga jual yang meningkat

References

Biro Humas Pemda Tingkat I Jawa Timur. (2010). Potensi Kerajinan Rakyat di Jawa Timur.

Chandra Irawan, Soekamto. (2011). Pola Batik. Jakarta: Penerbit PT Akadoma

Doellah, Santoso. (2002). Batik: Pengaruh Zaman dan Lingkungan, Solo: Danar Hadi

Ensiklopedi Nasional Indonesia, jilid 5.(2012). “Ragam Hias Batik.” Jakarta: Penerbit PT. Cipta Adi Pusaka

Faisal, Sanapian. (1990). Penelitian Kuantitatif: Dasar-dasar dan Aplikasinya. Malang: Penerbit YA 3.

Herlina, Yekti. ”Kreativitas dan Komposisi dalam Seni Fotografi”. Jurnal Terob. Volume IV Nomor 1 April 2012. Hal.91

Hoskett, John. (1986). Disain Industri. Jakarta: Penerbit CV Rajawali

Mikke Susanto. 2011. Diksirupa. Yogyakarta: Penerbit DiktiArt Lab

Nazir, Moh.2003. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia

Prajitno dan Herlina. ”Kemasan Produk Hasil Laut Pasar Wisata Pantai Ria Kenjeran”. Jurnal Terob, Volume IV Nomor 1 Oktober 2013. Hal.97

Rohidi, Tjejep Rohendi. (2011). Metode Penelitian Seni. Semarang: Cipta Prima Nusantara.

Sachari, Agus. (2007). Budaya Visual Indonesia. Fakultas Seni Rupa dan Dsain, Erlangga, Bandung.

Sachari, Agus, (2007), Desain Gaya dan Realitas, Penebar Swadaya, Jakarta

Sajiman, (2010), Nirmana, Yogyakarta, Penerbit Jala Sutera.

Soetopo, HB. (1990). Dasar Teoritis dan Karak-teristiknya. Makalah Seminar dan Lokakarya Penelitian Kualitatif Masalah-masalah Kesenian. Surabaya: JPSRK-FPBS IKIP.

Downloads

Published

2020-10-15

How to Cite

Setiawan, A., Sukamto, A., & Herlina, Y. (2020). Motif Tenun Ikat Batik Paradila Kabupaten Lamongan. Jurnal Desain Komunikasi Visual Nirmana, 18(1), 27-33. https://doi.org/10.9744/nirmana.18.1.27-33